MASALAH KEMISKINAN DI INDONESIA
Ø PENGERTIAN KEMISKINAN
Menurut
Soerjono Soekanto,
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara
dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu
memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Kemiskinan
juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tersebut tidak
dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa dikatakan dengan suatu
kondisi serba kekurangan dalam arti minimnya materi yang dimana mereka ini
tidak dapat menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan
kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada zaman modern
Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin per Maret 2013 mencapai
28,07 juta atau 11,37 persen dari total penduduk Indonesia. Angka tersebut
mengalami penurunan 0,52 juta dibandingkan dengan penduduk miskin per September
2012 sebesar 28,59 juta (11,66) persen. Secara keseluruhan garis
kemiskinan meningkat dari Rp 259.520 per kapita per bulan pada September 2012
menjadi Rp 271.626 per kapita per bulan pada Maret 2013. Selama periode
September 2012-Maret 2013, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang
0,18 juta orang (dari 10,51 juta pada September 2012 menjadi 10,33 juta pada
Maret 2013).
Bentuk kemiskinan di Indonesia tidak
hanya dirasakan oleh orang tua saja, bahkan anak-anak yang masih dibawah umur
pun yang seharusnya mereka belum harus memikirkan masalah perekonomian di suatu
bangsa justru mau tidak mau harus turut ikut campur dalam hal tersebut. Salah
satu contohnya yaitu banyak anak kecil yang masih dibawah umur harus mencari
nafkah dijalanan dengan cara mengamen atau meminta-minta dan lain sebagainya
untuk bisa menambahi kebutuhan keluarga mereka, sehingga karena terlalu
seringnya mereka melakukan hal tersebut dijalanan mereka sampai-sampai harus
rela kehilangan masa depannya dengan cara berhenti bersekolah karena keadaan
perekonomian yang begitu sulit dihadapinya.
Setiap kemiskinan yang terjadi pasti
disebabkan oleh beberapa faktor-faktor tertentu, dan berikut ini adalah faktor
penyebab kemiskinan, yaitu :
1. Tingkat pendidikan
yang rendah.
2. Produktivitas tenaga
kerja rendah.
3. Tingkat upah yang
rencah.
4. Distribusi pendapatan
yang timpang.
5. Kesempatan kerja yang
kurang.
6. Kualitas sumberdaya
alam masih rendah.
7. Penggunaan teknologi
masih kurang.
8. Etos kerja dan
motivasi pekerja yang rendah.
9. Kultur/budaya
(tradisi).
10. Politik yang belum stabil
Ø Dampak Kemiskinan
a. Pengangguran
Misalnya harga beras yang semakin meningkat,
orang yang pengangguran sulit untuk membeli beras, maka mereka makan seadanya.
Seorang pengangguran yang tak dapat memberikan makan kepada anaknya akan
menjadi dampak yang buruk bagi masa depan sehingga akan mendapat kesulitan
untuk waktu yang lama.
b. Kriminalitas
Misalnya perampokan, penodongan,
pencurian, penipuan, pembegalan, penjambretan dan masih banyak lagi contoh
kriminalitas yang bersumber dari kemiskinan. Mereka melakukan itu semua karena
kondisi yang sulit mencari penghasilan untuk keberlangsungan hidup dan lupa
akan nilai-nilai yang berhubungan dengan Tuhan.
c.
Putus Sekolah
Mahalnya biaya pendidikan
menyebabkan rakyat miskin putus sekolah karena tidak lagi mampu membiayai
sekolah. Putus sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi
penghambat rakyat miskin dalam menambah keterampilan, menjangkau cita-cita dan
mimpi mereka. Ini menyebabkan kemiskinan yang dalam karena hilangnya kesempatan
untuk bersaing dengan global dan hilangnya kesempatan mendapatkan pekerjaan
yang layak.
d.
Kesehatan
Kesehatan sulit untuk didapatkan karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari
akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga kesehatannya. Belum lagi
biaya pengobatan yang mahal di klinik atau rumah sakit yang tidak dapat
dijangkau masyarakat miskin. Ini
menyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang menyebar di kalangan
masyarakat miskin di indonesia.
e.
Generasi Muda/Penerus
Jika anak-anak putus sekolah dan
bekerja karena terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri
seperti gangguan pada perkembangan mental, fisik dan cara berfikir mereka.
Ø Cara Mengatasi Tingginya Angka
Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks di negara
Indonesia, untuk itu ada beberapa solusi untuk mengatasi tingginya tingkat
kemiskinan di Indonesia, diantaranya:
1.
Menciptakan
dan memperluas lapangan pekerjaan
2.
Meningkatkan
akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar
3.
Memberikan
pelatihan wirausaha bagi masyarakat
4.
Pemberian
BLT (Bantuan Langsung Tunai) pada masyarakat miskin
5.
Penghapusan
Larangan Impor Beras.
6.
Menjaga
stabilitas harga bahan kebutuhan pokok
7.
Membangun dan
menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin
8.
Membangun Kredit Usaha Rakyat (KUR)
dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
9.
Menyediakan
fasilitas pendidikan yang murah bagi orang yang tidak mampu bahkan jika perlu
mengadakan program pembebasan biaya sekolah alias gratis.
10.
Menanamkan
cara berfikir positif dan mau selalu
bekerja keras dan pantang menyerah jika mengalami suatu kegagalan.
Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal
ini ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan
dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak,
dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat
penanganan khusus dan terpadu dari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.
Pemerintah
harus menangani dengan serius permasalahan kemiskinan di Indonesia, karena
pemerintah merupakan aspek yang penting dalam pengentasan masalah kemiskinan.
Pemerintah sebaiknya membuat kebijakan yang pro rakyat miskin, seperti
pemberian subsidi atau bantuan kepada masyarakat supaya masyarakat dapat memenuhi
kebutuhannya
Pihak swasta juga sebaiknya
menciptakan usaha yang dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga tingkat
pengangguran di Indonesia menjadi berkurang. Apabila pengangguran berkurang,
tentunya tingkat kemiskinan juga semakin menurun. Selain itu, pihak perusahaan
sebaiknya memberikan upah atau penghasilan yang layak bagi pekerja-pekerjanya.
Masyarakat juga harus bekerja dengan
semaksimal mungkin dan jangan bermalas-malasan untuk memperoleh penghasilan
supaya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat jangan hanya menunggu
bantuan dari pemerintah tetapi harus bergerak sendiri memberantas kemiskinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar