Minggu, 27 Desember 2015

MASALAH KEMISKINAN DI INDONESIA



MASALAH KEMISKINAN DI INDONESIA

Ø PENGERTIAN KEMISKINAN

Menurut Soerjono Soekanto, Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa dikatakan dengan suatu kondisi serba kekurangan dalam arti minimnya materi yang dimana mereka ini tidak dapat menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada zaman modern
            Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin per Maret 2013 mencapai 28,07 juta atau 11,37 persen dari total penduduk Indonesia. Angka tersebut mengalami penurunan 0,52 juta dibandingkan dengan penduduk miskin per September 2012 sebesar 28,59 juta (11,66) persen. Secara keseluruhan garis kemiskinan meningkat dari Rp 259.520 per kapita per bulan pada September 2012 menjadi Rp 271.626 per kapita per bulan pada Maret 2013. Selama periode September 2012-Maret 2013, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 0,18 juta orang (dari 10,51 juta pada September 2012 menjadi 10,33 juta pada Maret 2013). 
Bentuk kemiskinan di Indonesia tidak hanya dirasakan oleh orang tua saja, bahkan anak-anak yang masih dibawah umur pun yang seharusnya mereka belum harus memikirkan masalah perekonomian di suatu bangsa justru mau tidak mau harus turut ikut campur dalam hal tersebut. Salah satu contohnya yaitu banyak anak kecil yang masih dibawah umur harus mencari nafkah dijalanan dengan cara mengamen atau meminta-minta dan lain sebagainya untuk bisa menambahi kebutuhan keluarga mereka, sehingga karena terlalu seringnya mereka melakukan hal tersebut dijalanan mereka sampai-sampai harus rela kehilangan masa depannya dengan cara berhenti bersekolah karena keadaan perekonomian yang begitu sulit dihadapinya.

Setiap kemiskinan yang terjadi pasti disebabkan oleh beberapa faktor-faktor tertentu, dan berikut ini adalah faktor penyebab kemiskinan, yaitu :
1.   Tingkat pendidikan yang rendah.
2.   Produktivitas tenaga kerja rendah.
3.   Tingkat upah yang rencah.
4.   Distribusi pendapatan yang timpang.
5.   Kesempatan kerja yang kurang.
6.   Kualitas sumberdaya alam masih rendah.
7.   Penggunaan teknologi masih kurang.
8.   Etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah.
9.   Kultur/budaya (tradisi).
10.  Politik yang belum stabil


Ø Dampak Kemiskinan
a.       Pengangguran
Misalnya harga beras yang semakin meningkat, orang yang pengangguran sulit untuk membeli beras, maka mereka makan seadanya. Seorang pengangguran yang tak dapat memberikan makan kepada anaknya akan menjadi dampak yang buruk bagi masa depan sehingga akan mendapat kesulitan untuk waktu yang lama.
b.      Kriminalitas
Misalnya perampokan, penodongan, pencurian, penipuan, pembegalan, penjambretan dan masih banyak lagi contoh kriminalitas yang bersumber dari kemiskinan. Mereka melakukan itu semua karena kondisi yang sulit mencari penghasilan untuk keberlangsungan hidup dan lupa akan nilai-nilai yang berhubungan dengan Tuhan.
c.       Putus Sekolah
Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat miskin putus sekolah karena tidak lagi mampu membiayai sekolah. Putus sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi penghambat rakyat miskin dalam menambah keterampilan, menjangkau cita-cita dan mimpi mereka. Ini menyebabkan kemiskinan yang dalam karena hilangnya kesempatan untuk bersaing dengan global dan hilangnya kesempatan mendapatkan pekerjaan yang layak.
d.      Kesehatan
Kesehatan sulit untuk didapatkan karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga kesehatannya. Belum lagi biaya pengobatan yang mahal di klinik atau rumah sakit yang tidak dapat dijangkau masyarakat miskin. Ini menyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang menyebar di kalangan masyarakat miskin di indonesia.
e.       Generasi Muda/Penerus
Jika anak-anak putus sekolah dan bekerja karena terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri seperti gangguan pada perkembangan mental, fisik dan cara berfikir mereka.

Ø Cara Mengatasi Tingginya Angka Kemiskinan di Indonesia

Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks di negara Indonesia, untuk itu ada beberapa solusi untuk mengatasi tingginya tingkat kemiskinan di Indonesia, diantaranya:

1.      Menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan
2.      Meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar
3.      Memberikan pelatihan wirausaha bagi masyarakat
4.      Pemberian BLT (Bantuan Langsung Tunai) pada masyarakat miskin
5.      Penghapusan Larangan Impor Beras. 
6.      Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok
7.      Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin
8.      Membangun Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
9.      Menyediakan fasilitas pendidikan yang murah bagi orang yang tidak mampu bahkan jika perlu mengadakan program pembebasan biaya sekolah alias gratis.
10.  Menanamkan cara berfikir positif dan  mau selalu bekerja keras dan pantang menyerah jika mengalami suatu kegagalan.

Kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan khusus dan terpadu dari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.
 Pemerintah harus menangani dengan serius permasalahan kemiskinan di Indonesia, karena pemerintah merupakan aspek yang penting dalam pengentasan masalah kemiskinan. Pemerintah sebaiknya membuat kebijakan yang pro rakyat miskin, seperti pemberian subsidi atau bantuan kepada masyarakat supaya masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya
Pihak swasta juga sebaiknya menciptakan usaha yang dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga tingkat pengangguran di Indonesia menjadi berkurang. Apabila pengangguran berkurang, tentunya tingkat kemiskinan juga semakin menurun. Selain itu, pihak perusahaan sebaiknya memberikan upah atau penghasilan yang layak bagi pekerja-pekerjanya.
Masyarakat juga harus bekerja dengan semaksimal mungkin dan jangan bermalas-malasan untuk memperoleh penghasilan supaya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat jangan hanya menunggu bantuan dari pemerintah tetapi harus bergerak sendiri memberantas kemiskinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar