BAHAYA MEROKOK PADA
ANAK
v PENGERTIAN
MEROKOK
Menurut
Wikipedia, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga
120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung
lainnya. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan
kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa
tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan
kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya
kanker paru-paru atau serangan
jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali
dipatuhi).
Merokok
itu sangat berbahaya untuk diri kita maupun diri orang lain disekitar kita. Karena,
dalam rokok banyak mengandung Nikotin yang dapat merusak organ tubuh manusia,
di antaranya yaitu Kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan
dan janin. Perilaku merokok di kalangan anak-anak sudah banyak terjadi dan
tidak asing lagi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyakit Tidak Menular
Kementerian Kesehatan, sebelum tahun 1995 prevalensi anak-anak terhadap rokok
hanya tujuh persen. Pada 2010 naik menjadi 19 persen. 54,1 persen orang di atas
usia 15 tahun merokok dan 43,3 persen dari jumlah keseluruhan perokok mulai
merokok pada rentang usia 14-19 tahun. Jumlah perokok usia remaja di Indonesia
terus meningkat.
Secara
umum menurut Kurt Lewin, bahwa perilaku merokok merupakan fungsi dari
lingkungan dan individu, artinya perilaku merokok selain disebabkan oleh faktor
dalam diri, juga disebabkan olah faktor lingkungan.
Adapun faktor dari individu yaitu :
1.
Faktor Biologis
Nikotin
dalam rokok merupakan salah satu bahan kimia yang berperan penting pada
ketergantungan merokok.
2.
Faktor Psikologis
Merokok
dapat bermakna untuk meningkatkan konsentrasi, menghalau rasa kantuk,
mengakrabkan suasana sehingga timbul rasa persaudaraan, juga dapat memberikan
kesan modern dan berwibawa, sehingga bagi individu yang sering bergaul dengan
orang lain, perilaku merokok sulit untuk dihindari.
3.
Faktor Demografis
Faktor
ini meliputi umur dan jenis kelamin. Orang yang merokok pada usia dewasa
semakin banyak akan tetapi pengaruh jenis kelamin zaman sekarang sudah tidak
terlalu berperan karena baik pria maupun wanita sekarang sudah merokok.
Sedangkan Faktor lingkungan yaitu :
1.
Faktor Lingkungan Sosial
Lingkungan
sosial berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan dan perhatian individu pada
perokok.
2.
Faktor Sosial-Kultural
Kebiasaan
budaya, kelas sosial, tingkat pendidikan, penghasilan dan gengsi pekerjaan akan
mempengaruhi perilaku merokok pada individu.
3.
Faktor Sosial Politik
Menambahkan
kesadaran umum berakibat pada langkah-langkah politik yang bersifat melindungi
bagi orang-orang yang tidak merokok dan usaha melancarkan kampanye-kampanye
promosi kesehatan untuk mengurangi perilaku merokok. Merokok menjadi masalah
yang bertambah besar di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
v DAMPAK
PERILAKU MEROKOK
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO Pada 1998) melakukan penelitian tentang tembakau dan rokok
melontarkan 6 hal:
1.
Rokok adalah pintu pertama kematian
2.
Rokok merupakan pembunuh nomor 3 setelah jantung dan kanker
3.
1 batang rokok menyebabkan umur seseorang memendek 12 menit
4.
Didunia 10 orang perhari mati karena rokok
5.
Di Indonesia 57.000 orang mati karena merokok
6.
Menurut para ahli seorang perokok atau yang menghisap asap rokok secara sengaja
atau tidak sengaja akan mudah terserang penyakit, terutama pernafasan, jantung,
paru-paru, kanker, pembuluh darah, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin.
Dampak Rokok Bagi diri sendiri
1. Merokok lebih banyak mendatangkan
kerugian dibandingkan keuntungan bagi tubuh.
2.
Menimbulkan
sugesti kepada diri kita, bahwa jika kita tidak merokok mulut tidak enak dan
asam.
3. Rasa ingin tahu, semangat untuk
belajar, dan berbagai hal positif yang ada pada diri kita hilang ketika kita
menjadi seorang perokok.
Selain
diri sendiri yang terkena dampaknya, ternyata orang lainpun yang berada di
sekitar kita akan terkena juga, antara lain :
1. Ketika kita sedang merokok, asap
rokok kita adapat mengganggu orang lain dan juga menyebabkan polusi udara.
2.
Menyebabkan
seseorang yang dekat dengan kita menjadi perokok pasif.
3.
Jika
membuang puntung rokok sembarangan tanpa mematikan terlebih dahulu dapat
menyebabkan kebakaran.
4. Menyebabakan menipisnya lapisan
ozon.
ALASAN ROKOK TIDAK BOLEH DI KONSUMSI PADA
ANAK DAN REMAJA
Para
remaja tidak di perbolehkan mengonsumsi rokok dikarenakan asap rokok mengandung
kurang lebih 4000 bahan kimia, yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainya
menyebabkan kanker bagi tubuh ( ada pada
bahan-bahan yang terkandung di dalam rokok ). Asap rokok yang baru mati
di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan lima puluh
kali mengandung bahan pengiritasi mata dan pernapasan.
Ciri-ciri
seorang perokok:
1. Bibir dan gusih menjdi hitam
2.
Kulit
jadi hitam
3.
Mata
merah
4.
Pipih
perokok terlihat kempok
5.
Mudah
terserang penyakit batuk
6.
Nafas
bau
7.
Perokok
terlihat tenang dengan asiknya mengisap rokok
8.
Gigi
menjadi kuning karena noda dari nikotin
9.
Infeksi pada tenggorokan
10. Gangguan kehamilan dan janin.
v CARA
MENCEGAH DAN MENINGGALKAN KETERGANTUNGAN TERHADAP ANAK
Ø Cara
mencegah menggunakan rokok:
a. Tidak terpengaruh oleh ajakan teman.
b. Menghindari pergaulan yang tidak baik.
c. Selalu menuruti nasihat orang tua.
d. Mengetahui bahaya merokok.
e.
Selalu
melakukan kegiatan yang positif.
Ø Cara meninggalkan
ketergantungan terhadap rokok:
1.
Mengurangi
jumlah rokok yang dihisap tiap harinya, misal menghisap rokok 1 bungkus per
hari dikurangi menjadi 2 batang per hari.
2.
Membeli
rokok yang kadar tar dan nikotinnya rendah.
3.
Konsultasi
ke dokter tentang cara meninggalkan kebisasaan merokok.
4.
Mengganti kebiasaan merokok dengan kebiasaan
lain,misal mengulum permen karet.
5.
Merasakan
akibat dari merokok itu sendiri sehingga kapok lagi untuk merokok.
6.
Mengunjungi
situs internet www.stopmerokok.com
7.
Melihat
akibat dari merokok terhadap lingkungan sekitar kita.
8.
Merenungkan
banyaknya uang yang kita keluarkan hanya untuk membeli rokok.
9.
Setelah
berhasil meninggalkan rokok jangan coba-coba lagi merokok.
Jadi,
alasan remaja mulai merokok itu biasanya karena rasa ingin coba-coba,
ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan, agar terlihat
maco, meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja untuk
pergaula, mencari ispirasi. Dan alasan lainya adalah sebagai penghilang stress,
penghilang jenuh, sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng anti mulut asam,
pencuci mulut, kenikmatan Kebanyakan pelajar mulai merokok juga di sebabkan
oleh dorongan lingkungan. Contohnya pelajar tersebut mulai merokok karena malu kepada
teman-temanya yang merokok,
sehingga ia pun mulai merokok dan
akhirnya kebiasaan atau kecanduan dengan rokok. Padahal rokok adalah awal
terjerumusnya seseorang ke pada obat-obatan terlarang.
Oleh
karena itu Pencegahan harus lebih diutamakan dari pada pengobatan. Jangan
sekali kali mencoba untuk merokok karena hamper dari semua yang terjerumus
berawal dari coba coba. Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. Agar anak anak
terhindar dari mengkonsumsi-mengkonsumsi rokok sebaiknya jauhkan anak dari
lingkungan yang tidak baik Selain itu sikap orang tua juga menjadi pemicu
pembentukan karakter seorang anak, jadi untuk orang tua sebaiknya lebih
hati-hati dalam bersikap di depan anaknya. Juga berikan pendidikan untuk si
anak mana yang tidak boleh di lakukan dan yang boleh di lakukan, dan mana
tindakan yang jahat dan tindakan baik. Hal tersebut agar anak mendapatkan
karakter yang baik agar di masa depannya kelak tidak terjerumus pada hal-hal
yang tidak baik tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar