Sistem Ekonomi adalah suatu cara untuk
mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang
dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka
mencapai kemakmuran atau kesejahteraan. Jenis-jenis system perekonomian di
dunia ada 5, yaitu Sistem Ekonomi Tradisional, Sistem ekonomi liberal, Sistem Ekonomi
Komando, Sistem Ekonomi Campuran dan Sistem Ekonomi Pancasila. Sistem Ekonomi Tradisional
adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut
kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor
produksi apa adanya. Sistem Ekonomi Liberal adalah suatu penerapan kehidupan
ekonomi yang bebas, dimana warga negara diberi kebebasan oleh pemerintahan
untuk melakukan kegiatan ekonomi, dan seluruh sumber daya yang tersedia,
dimiliki, dan dikuasai oleh masyarakat dapat dikembangkan secara bebas. Sistem
Ekonomi Komando adalah sistem ekonomi yang pengaturan kehidupan ekonominya
secara langsung oleh Negara. Sistem Ekonomi Campuran adalah sistem ekonomi yang
mengambil segi positif dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando.
Sistem Ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh
ideologi Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu
kegiatan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan
kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah
pimpinan dan pengawasan pemerintah. Perkembangan sistem ekonomi sebelum orde
baru adalah sejak negara republik Indonesia berdiri sudah banyak tokoh-tokoh
negara yang telah merumuskan perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia,
baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok. Dinegara Amerika tahun
1949 menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran
tetapi telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai sistem
ekonomi pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut
demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi dipilih, karena memiliki ciri-ciri yang
positif. Meskipun awal perkembangan pereokonomian indonesia menganut sistem
ekonomi pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti
sistem perokonomian libelaris dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia.
Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya
corak libelaris dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem
etatisme, pernah juga mewarnai corak pereonomian di tahun 1960-an sampai masa
orde baru. Perkembangan sistem ekonomi setelah orde baru adalah dengan mulai
dilaksanakannya sistem ekonomi yang diinginkan oleh rakyat Indonesia. Setelah
begitu sulit melalui masa penuh tantangan. Dan pada akhirnya para wakil rakyat
sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi pada nilai yang tercantum dalam UUD
1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi
ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.
Dalam kegiatan
perdagangan internasional(antar-negara) sering kali suatu negara mengalami
hambatan. Hambatan perdagangan internasional adalah regulasi
atau peraturan pemerintah yang membatasi perdagangan bebas.
Berikut ini beberapa
hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional antara lain:
1.
Perbedaan Mata Uang Antarnegara
2.
Kualitas Sumber Daya yang Rendah
3.
Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
4.
Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
5.
Terjadinya Perang
6.
Adanya Organisasi – Organisasi Ekonomi Regional
Adapun bentuk –
bentuk hambatan perdagangan yang muncul akibat adanya kebijakan ekspor-impor,
antara lain:
1. Tarif atau bea cukai
2. Kuota impor
3. Subsidi
4. Exchage Control
5. State Trading
Operasion
6. Peraturan anti-dumping
Hambatan perdagangan
mengurangi efisiensi ekonomi. Pihak yang diuntungkan dari adanya
hambatan perdangan internasional adalah produsen dan pemerintah. Produsen
mendapatkan proteksi dari hambatan perdagangan, sementara pemerintah mendapatkan penghasilan
dari bea – bea.
Kata
industrialisasi berasal dari kata dasar industri yang memiliki arti secara umum
adalah kelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan
metode yang sama dalam menghasilkan laba. Misalnya “industri musik“,
“industri mobil“,
atau “industri ternak” (id.wikipedia.org, 2010). Jadi, Industrialisasi
adalah suatu proses menciptakan interaksi para pihak yang memiliki kepentingan
ekonomis yang sama terhadap suatu siklus rantai nilai (id.answers.yahoo.com,
2009). Proses ini dapat terjadi secara alamiah maupun disengaja. Secara
alamiah, pemicu proses industrialisasi adalah pasar. Tujuan industrialisasi
antara lain: memperluas lapangan kerja, menambah devisa negara, memanfaatkan
potensi sumber daya alam maupun sumberdaya manusia dan terutama menggerakkan
roda perekonomian suatu bangsa menjadi lebih cepat. Sedangkan Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat
berlindung, pendidikan, dan kesehatan (id.wikipedia.org, 2010). Jadi, kemiskinan
adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk
hidup layak (id.answers.yahoo.com, 2009). Kemiskinan merupakan sebuah kondisi
yang berada di bawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan
dan non makanan, yang disebut garis kemiskinan (poverty line) atau batas
kemiskinan (poverty threshold). Hubungan industrialisasi dengan kemiskinan dapat
dilihat dari kasus berikut: Di
Indonesia, Tulus Tambunan (2001, h-108) mencatat adanya proses industrialisasi
dimulai dari tahun 1969 dan berhasil mengangkat tingkat pendapatan per kapita
di atas US$ 1.000 per tahun dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 7% pada saat
penduduk 200 jutaan. Namun saat tulisan ini dibuat, keadaan menurun jauh,
hingga diperkirakan income perkapita hanya 650 US$ dengan pertumbuhan ekonomi
di bawah 4% dan jumlah penduduk hampir 210 juta. Yudo Swasono mencatat bahwa
setelah krisis ekonomi yang terjadi pada periode 1982-1986, pada waktu itu
pertumbuhan hanya 5%. Selanjutnya dengan proses industrialisasi pertumbuhan
meningkat dan berhasil recovery (pulih kembali), hingga tumbuh tahun 1989 ialah
7,5%, tahun 1991 mencapai 6,6% dan pada akhir Repelita X, atau akhir
Pembangunan Jangka Panjang II akan tumbuh dengan rata-rata 8,7%. Namun
perkiraan ini meleset jauh, sebab mulai 1997 terjadi krisis moneter yang
berlanjut hingga riset ini ditulis, ternyata kondisi itu masih belum pulih. Industrialisasi
yang berkembang di era sekarang ini menyedot begitu banyak tenaga kerja. Hal
ini telah merubah alur pendistribusian tenaga kerja dari sektor non industri
menuju sektor industri. Hal ini juga berdampak pada pendapatan yang diperoleh
oleh tenaga kerja tersebut. Dengan kata lain secara tidak langsung
industrialisasi telah mempengaruhi tingkat kemiskinan. Namun ternyata
perekonomian Indonesia masih sangat tegantung pada sumber daya alam (pertanian,
hasil hutan, perkebunan, pariwisata, pertambangan, dan sebagainya). Di pihak
lain, tingkat pendapatan masyarakat umumnya masih rendah. Oleh karena itu,
tingkat kesejahteraan (dan usaha penanggulangan kemiskinan) Indonesia menjadi
sangat dipengaruhi oleh perubahan kualitas lingkungan. Bila ditinjau lebih
mendalam, terlihat ada hubungan yang saling mempengaruhi antara
industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam. Industrialisasi mempengaruhi
kemiskinan melalui tingkat pendapatan yang diberikan sektor industri.
Kemiskinan mempengaruhi tinggkat penggunaan sumberdaya alam dan proses
konservasi sumber daya alam serta lingkungan hidup. Sumber daya alam merupakan
sebagai bahan baku dalam Industrialisasi . Selain itu industrialisasi
memberikan dampak pula pada tingkat kesehatan yang mempengaruhi jumlah
natalitas dan mortalitas penduduk. Dengan kata lain industrialisasi juga
mempengaruhi jumlah penduduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar